Review Acara Ngunduh Mantu di Jakarta

by - Thursday, May 09, 2013

Seminggu setelah resmi menikah di 20 April 2013 yang bertempat di Kebumen (rumah saya), kami boyongan ke Jakarta, tempat dimana suami tinggal. Di Jakarta acaranya adalah ngunduh mantu, sesuai yang telah direncanakan oleh keluarga besar suami. Hem... kebayang kan persiapan nikah saya jadi double deh rempongnya, mana si mas masih di Jepun lagi kan. Seneng sih kalau sudah solve semua, tapi puyengnya ampun-ampun kalau ada yang belum klir. 

Langsung aja kali ya ceritanya :

1. Tempat Resepsi

Acara digelar pada Sabtu 27 April 2013 bertempat di Gedung Pusat Pelatihan Pertanian Klender Jakarta Timur. Gedungnya terbilang bagus karena selesai renovasi. Jadi masih bersih dan megah. Kapasitas tamu yang dapat di tampung kurang lebih 200-an orang. Karena undangan kami ada 700-an jadi perlu nambah tenda di luar gedung. So far gedungnya cukup memuaskan, pelayanan parkir dan petugasnya pun oke. Hanya saja tidak ada kaca di ruang rias dan AC-nya kurang dingin. Meski begitu, semua bisa teratasi dengan baik kok.

2. Rias manten

Saya direkomendasikan saudara untuk menggunakan jasa Mas Asep - dia masih kuliah di jurusan tata rias UNY dan bekerja sebagai freelance untuk make up artis. Pengalaman meriasnya sudah sampai ke artis-artis ibukota, begitu sih kalau dilihat dari portofolio di facebook-nya. Dan meski bukan MUA papan atas, dia sudah punya banyak rekanan untuk menggelar acara pernikahan. Servis yang ditawarkan bisa jasa make up-nya saja bisa pula borongan. Saya sendiri pesan paket wedding mulai dari rias pengantin, dekorasi, dan fotografi.

Benar saja, hasil riasannya saya bilang JOSS GANDOS. Sangat modern, manglingi, dan gak menor samasekali. Tapii.... sayang seribu sayang untuk manajemen waktunya masih harus banyak di-improve. Karena beberapa kali saya hubungi untuk fitting, nanya2, dll agak lama responnya. Saya tanya kapan, dijawab kapan. Terus, saya juga kurang begitu cocok dengan konsep yang diusung, yang mana pengantin adalah satu2-nya point of interest alias pusat perhatian. Kenapa saya kurang setuju? Karena si pengantin jadi keliatan kece bangeeet sementara pengiring termasuk orangtua kesilap baik riasan maupun bajunya. Berasa kurang imbang gitu antara si pengantin dengan yang lain... Memang sih di acara ini kami tidak mengambil paket yang paling wow, karena sangat disesuaikan dengan budget :D, mungkin kalau paketnya yang super ya hasilnya super juga. Hehehe.

Selain makeup yang memuaskan, saya juga sangat puas dengan kebayanya. Bagi saya sih wow banget. Emejing!! Karena si mas Asep-nya kasih pinjem kebaya dari Sanggar Miarosa. Buat capeng2 ibukota mesti tau dong ya sanggar ini... Jadi sebelum memutuskan memilih kebaya ini, saya dikasih pilihan dulu mau baju pengantin yang sederhana alias biasa aja atau yang dari desainer. Waktu cek ricek kebaya biasa-nya kok saya gak ada tertarik-tertarik blas. Bagusan kebaya saya waktu di Kebumen. Yasudah daripada menyesal, akhirnya saya putuskan pakai kebaya desaigner. Ada rupa ada harga emang sih ya. Saya (kami) jadi harus merogoh kocek agak lumayan untuk pinjem kebaya desainer. Tapi mengingat ini acara yang insyaAllah satu kali seumur hidup dan dihadiri oleh tamu2 terhormat mau-tak mau ya pakai yang terbaik.
Berikut foto2 fitting hingga akhirnya saya dirias beneran :

Kebaya pengantin sederhana

Kebaya Miarosa

Finaly :) we are officialy married :D
3. Katering

Kami pakai katering dari bude-nya si mas, yang memang sudah tidak diragukan lagi rasa masakannya. Kateringnya memang baru terkenal diantara kerabat dan rekanan dekat bude. Tapi rasa dan tampilan masakannya tak kalah dengan katering besar. Kayaknya harus lebih kenceng pemasarannya tuh agar lebih dikenal masyarakat. Diantara menu yang saya inget ada sate kambing/kambing guling, es krim, sup daging, gurame asam manis, cah brokoli, dendeng cabe, siomay, bakso, puding. Kira-kira hampir sama dengan yang di acara Kebumen deh :D. Sayangnya lagi-lagi saya gak begitu bisa menikmati masakan-masakan istimewa tsb, karena udah kenyang salaman dan pringas pringis di panggung pelaminan. Haha.

4. Fotografer

Fotografer yang kami pake masih rekanan dari mas Asep. Sepertinya banyak sekali kami di jeprat jepret, tapi sampai tulisan ini publish memang belum jadi foto resminya. Saya memang tidak tau banyak dengan sang fotografer, saya hanya bisa komen servisnya waktu foto2in kami lumayan bagus dan ramah. Fotografernya juga mau ngarahin gaya kita kalau ada yang kurang luwes.
Marriage is the golden ring in a chain whose beginning is a glance and whose ending is  Eternity
~ Kahlil Gibran ~

You May Also Like

3 Comments

  1. belum ada penampakannya??
    :D
    hihihi

    ReplyDelete
  2. mba mau tanya, kalau gedung pusat pelatihan pertanian yg di klender itu waktunya berapa lama ya?

    ReplyDelete

Thankyou very much for dropping by. Tapi maaf saya moderasi ya, untuk menghindari spam dan komen dg link hidup. Bila waktunya luang pasti akan saya balas dan kunjungi balik blog kalian :)