[JapanDay-5] Shinjuku, Asakusa, Ueno

by - Thursday, May 29, 2014

Perjalanan semaleman dari Osaka, mengantarkan kami di pemberhentian terakhir di Shinjuku (新宿区; -ku), salah satu dari 23 distrik khusus Tokyo. Shinjuku menjadi pusat perniagaan dan pemerintahan sekaligus lokasi salah satu stasiun pergantian (interchange) transportasi umum terbesar dan terpadat di Tokyo, Stasiun Shinjuku. Pagi itu terlihat diantara mata kami yang masih merem melek, orang-orang berseliweran ngejar kereta. Gak kenal alon-alon asal kelakon. Telat sedetik aja mungkin udah jadi problem disana. #Hooaam..!!
Hari masih sangat pagi, badan kuyu, kucel dan perut laper, membuat kami memutuskan untuk sarapan dulu di Shinjuku sambil ngumpulin nyawa menuju perjalanan selanjutnya. Mampirlah kami di salah satu kedai kopi. Tadinya mau bergaya makan sandwich atau roti-rotian yang mengenyangkan, tapi tiba-tiba tertarik mencoba menu yang bentuknya kayak bubur *yang ternyata yogurt plain* dengan topping bermacem-macem. Mana harganya murmer lagi kan. Saya pesan cuma satu, karena si mas milih minum coklat hangat. Ada satu hal menarik yang kami temui waktu mau membayar, yaitu kejujuran si penjualnya. Jadi, satu paket isi yogurt topping+ocha harganya 450 yen. Nah karena si mas cuma mau minum coklat anget yang harga 100 yen atau berapa gitu, kami pikir akan bayar 450+100 yen. Eh tapi beberapa saat kemudian si penjual kayak mikir bilang kalau ini tinggal nambah 50 yen aja, jika si ocha nya gak diambil. Bayangkan jika di ------#ah sudahlah, kebanyakan orang 'normal' mungkin mikir 'ah biarin aja, yang beli gak tau skemanya inih'. MasyaAllah, beruntung banget berarti kami yak :). Selesai sarapan, kita pulang ke Hanyu dulu untuk bebersih badan dan naruh barang bawaan baju kotor yang segambreng. Shinjuku-Hanyu makan waktu 2 jam perjalanan. Jauh ya..tapi daripada jalan-jalan dengan muka kucel dan bau iler ditambah bawa barang-barang gak penting kan mendingan pulang dulu biar enteng jalan2-nya.
sarapan 'nggaya' : Yogurt Plain with banana, cornflakes & berries

Jam 10-an kami sudah siap jalan lagi. Tujuan pertama kami adalah Asakusa, berkunjung ke kuil Senso-ji. Kuil Budha ini termasuk yang tertua di Tokyo, dan hingga kini masih digunakan sebagai tempat peribadatan. Walaupun begitu, kuil ini selalu ramai dikunjungi sebagai objek wisata. Senso-ji punya 3 gerbang, Kaminari-mon (雷門) sebagai pintu utama yang berupa gerbang besar terbuat dari kayu dan diatasnya tergantung sebuah lampion raksasa berwarna merah. Di sepanjang jalan menuju kuil (setelah melewati Kaminari-mon) terdapat sederetan kios yang menjual beragam souvenir. Kawasan wisata belanja sepanjang sekitar 100 meter ini bernama Nakamise. Gantungan kunci, kipas, pembatas buku, pedang katana, T-Shirt, hingga kimono ada di sana. Makanan dan kue-kue khas Jepang juga ada. Saya pun beli beberapa souvenir disana. Di ujung Nakamise terdapat sebuah gerbang, Hanzomon, yang mengantarkan kami memasuki halaman kuil. Setelah gerbang Hanzomon, berdiri tegak pelataran utama dari Sensoji dan pagoda lima tingkat. Bangunan ini itungannya masih baru, soalnya waktu perang bangunan aslinya hancur. Nah, Kuil Asakusa, yang dibangun pada 1649 oleh Tokugawa Iemitsu, berdiri tak jauh dari situ (ref: http://www.wego.co.id/berita/pelesir-ke-sensoji-kuil-tertuanya-tokyo/)






Walaupun belum puas banget jalan-jalan di Asakusa, kami mesti pindah ke tujuan selanjutnya, Ueno. Kami numpang solat dzuhur dan ashar di mesjid Ueno plus jalan-jalan disekitar Ueno. Pas sampai masjid, rasanya takjub dan gimana gitu ngeliat ada masjid diantara para orang yang kebanyakan asing dengan Tuhan. Masjidnya bersih dan bagus. Katanya, beberapa warga Indonesia yang tinggal dekat situ menjadi pengelola masjid. Di dalem masjid gak sengaja kami ketemu serombongan mahasiswa asal Malaysia. Duuh... berasa seperti ketemu sodara deh, saling berkenalan dan ngucapin salam. Sayangnya saya lupa gak foto disana.
Masjid Ueno | Ref: http://www.beautifulmosque.com/
Selesai solat, mainlah kami ke pasar tradisional Ueno, Ameyoko Shopping Street. Agak mirip kali yak dengan pasar-pasar tradisional di Indonesia, tetep ada kesan rame dan semrawut. Aneka ikan, sayuran, buah, makanan jadi, oleh-oleh, sepatu, tas, dan baju dijual dengan harga yang cukup menggiurkan dan 'menyakitkan' mata #haha. Di pasar ini kami makan kebab dan ayam panggang super yummy loh. Kalau gak salah inget merknya Doner Kebab dan Chicken Man. Halal lagi. Joss lah! Kebab dan ayam panggang ini dijual oleh pedagang muslim asal Turki. Kedua makanan ini sudah terkenal bagi kaum muslim di Jepang, terutama yang dari Malaysia, Indonesia dan Pakistan. Makanya si penjual bisa sedikit-sedikit berbahasa Melayu untuk sekedar menyapa pelanggan. Tapi, really sorry, lagi-lagi karena keasyikan makan, saya gak sempet foto-foto kaka.., beberapa foto tentang pasar, masjid dan kuliner ini saya pinjem dari beberapa sumber. 

Doner Kebab di Ueno | Ref: Wikipedia.com
Ayam panggang "Chickenman "
saya beli cerry murni di salah satu konter buah kayak gini :D
ikannya cantik-cantik | Ref : http://japanorientaltours.wordpress.com/ueno

Jalan-jalan di Ueno kami sudahi sampai sekitar jam 5 sore. Cepet banget yaa? Iya, karena jam 7 kami sudah ada janji makan malem dengan mantan atasan di kantor si mas. Makanya kami harus segera pulang biar gak telat janjiannya. Gak ada cerita pake jam karet kalau disini mah, kecuali jika mau dianggep gak disiplin dan mengecewakan. Apalagi yang ngundang bos besar, sekali telat karir melayang kan gaswat kitaa #hehhe. 

Tepat jam 7 malem, sampailah kami di tempat dinner, restoran sushi dekat stasiun Hanyu. Eh, sampai disana sudah ada salah satu pak bosnya dong... untunglah kami gak telat, cuma ngepas aja #ngeles. Tak lama kemudian datenglah pak bos yang satu lagi. Kata mereka, makan malem ini buat menyambut kedatengan saya #duuh jadi malu eykeh. Sebelum makan, saya diberi bingkisan. Tak lupa saya juga bawakan oleh-oleh sesuai pesanan mereka, rokok masing-masing satu slop. Mereka bilang kalau rokok di Indonesia lebih enak dan murah #iyalah, kita pan beli di pasar mester :D

Obrolan-obrolan ngalir dengan lancar dan seru. Tadinya saya pikir, saya bakal banyak bengong karena gak bisa ngomong bahasa Jepang, eh ternyata 2 pak bos ini bisa bahasa Indonesia, karena pernah menjabat lama disana. Ditambah mereka berdua bisa membawa suasana jadi menarik. Syukurlah gak jadi mati gaya deh sayaa :D. Kami ngobrol dan makan-makan sampai jam 10an malem, setelah semua kenyang ditutuplah dengan foto bersama deh :)

Foto bersama

\\

You May Also Like

6 Comments

  1. aku pengin banget mbak ke jepang, semoga suatu saat bisa terkabulkan ..tempatnya bersih dan nyaman ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. ikut amiiiin deh mba biar dikasih kesempatan ke sana yaa

      Delete
  2. Wah, seru jalan-jalan nya Mba.
    Jepang salah satu negara dengan budaya yang menarik menurut saya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mba, daya tarik jepang salah satunya ya budayanya itu...

      Delete
  3. seruu banget. aku lg baca semua blog2 yg berbau wisatajepang mbak.. Feb 2017 mau kesana juga ama keluarga ;D.. jd lagi nyusun itinerary ceritanya ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. aaah so many thanks sudah dibaca semua tulisanku.
      semoga dilancarkan rencana jalan2nya ya mba fanny ;)

      Delete

Thankyou very much for dropping by. Tapi maaf saya moderasi ya, untuk menghindari spam dan komen dg link hidup. Bila waktunya luang pasti akan saya balas dan kunjungi balik blog kalian :)