Ego Dalam Doa

by - Wednesday, June 26, 2013



Ketika saya mendapat kabar ketika bapak dan ibu masuk dalam daftar lunas tunda jamaah haji 2013, saya merasa shock. Meski sebelumnya kami sudah memasrahkan diri atas apapun yang akan terjadi, tetap saja berita tsb membuat kami sedikit kaget. Lunas tunda artinya keberangkatan haji ditunda sampai tahun depan karena tanah suci sedang direhabilitasi. Alasannya adalah demi keselamatan dan kesehatan jamaah sehingga pihak Arab mengurangi jatah haji hingga 20% dari seluruh jamaah di dunia. Alasan penundaan itu saya coba terima, tapi menelusur kebelakang, saya jadi bertanya-tanya kenapa ya kami ikut kena dampaknya? Seketika itu saya seperti menanyakan diri sendiri "sudah benarkah saya dalam mendoakan mereka berangkat haji ?" atau "kemana saja saya selama ini kok sepertinya lebih sering berdoa hanya untuk diri sendiri ?" Saya jadi berpikir sudah berperan apa untuk membantu bapak sama ibu meraih cita-citanya, diluar bantuan yang bersifat material dan fisik.

Saya kok jadi merasa 'egois' dalam berdoa. Porsi doa yang saya panjatkan sepertinya tidak seimbang, lebih banyak untuk diri sendiri dibanding yang lain terutama untuk orang tua. Apalagi pas saya sedang gencar-gencarnya ingin meraih sesuatu, seperti ujian kuliah, kerja, dan sebagainya. Seringkali kita menangis minta tolong kepadaNya untuk keselamatan diri sendiri saja. Padahal sering minta bantuan orang tua agar dibantu bantu doa agar mudah dalam meraih kesuksesan. Dan orang tua tentu saja dengan senang hati tanpa memilih-milih mau berdoa untuk anak yang mana. Semua didoakan. Ah, saya jadi menyesal.......

Tapi, dari kejadian ini saya jadi tersadar untuk segera memperbaiki tata cara berdoa dan memohon. Saya akan selalu menyertakan nama orang tua dan saudara-saudara dalam porsi yang seimbang, bukan membeda-bedakan lagi mana prioritas dan mana tidak. Toh Allah Maha Besar, gak ada prioritas dalam mengabulkan, semua yang dipanjatkan secara terus menerus pasti didengar dan dikabulkan.

Semoga bapak dan ibu diberi kesabaran dan kekuatan menunggu sampai hari baik itu tiba. Semoga selalu diberi kesehatan sehingga bisa beribadah dengan sempurna. Amiin.

picture credit : flickr

You May Also Like

0 Comments

Thankyou very much for dropping by. Tapi maaf saya moderasi ya, untuk menghindari spam dan komen dg link hidup. Bila waktunya luang pasti akan saya balas dan kunjungi balik blog kalian :)