Memori Hujan

by - Tuesday, January 20, 2015

Kata orang Januari itu singkatan dari hujan sehari-hari. Rasa-rasanya gak salah sih, karena emang bulan ini hujan seakan ditumpahin dari langit hampir sepanjang hari. Kadang deres dan cepet, kadang cuma rintik-rintik tapi durasinya lama.


Kalau hari lagi hujan, paling enak rasanya duduk leyeh-leyeh minum kopi atau teh panas sembari nyemil pisang goreng hangat. Pilihan lainnya tarik selimut, setel drama Korea romantis atau baca-baca novel kesayangan. Sayangnya hujan gak selalu datang di hari libur, seringnya malah pas jam kerja. Jadi kadang-kadang cuma bisa bengong, ngelamun dikit, atau terlintas memori masa lalu apaaa gitu yang berkesan di kala hujan #hemm!!.


Ngomong-ngomone tentang memori masa kehujanan nih, ada beberapa yang sangat membekas dihati :p

1. Pensil warna, sawah dan hujan
Kejadian ini sudah luamaaa banget, kira-kira belasan tahun yang lalu jaman saya masih SD. Ceritanya, waktu itu sehabis lomba lukis di SD tetangga yang buat kesana harus jalan kaki melewati sawah dan kali. Karena sebelum berangkat hari masih cerah, saya dan teman-teman gak bawa payung. Tapi setelah selesai lomba, pas jalan pulang tiba-tiba makbress hujan gede banget. Karena gak bawa payung jadilah hujan-hujanan. Kita sih seneng-seneng aja dan malah dilama-lamain jalannya sambil bercanda-canda. Lalu entah gimana ceritanya pensil warna yang saya tenteng tiba-tiba loncat dan jatuh ke kali kecil di pinggir sawah. Posisi kalinya itu 2 meter di bawah jalanan yang licin dan airnya cukup deras karena ketimpa hujan. Panik dong saya, karena pensil warna itu masih baru banget dan harganya lumayan. Mau turun ke kali yang dibawah jalan itu kok takut kepleset. Untunglah ada teman berbaik hati langsung ambil pensil warna saya yang udah hampir hanyut kebawa aliran kali. Bak pahlawan banget deh teman (cowok yang di/naksir saya) itu, tanpa diminta langsung action jadi agak winkwink gitu deh #hihi #tutupmuka.

2. Interview Perusahaan Tetangga
Ini pengalaman waktu saya mulai berburu tempat kerja yang lebih baik. Hehe. Proses tesnya dilakukan sekitar awal tahun yang mana hari-harinya selalu basah oleh guyuran hujan. Waktu itu saya ijin keluar kantor agak lama di jam istirahat. Tapi gak bilang sih kalau mau tes. Sengaja juga saya mendaftar perusahaan yang lokasinya gak jauh dari tempat kerja lama. Interview yang berlangsung agak lama membuat saya jadi molor balik ke kantor. Dan waktu mau balik pas banget hujan deres, alhasil jalanan menuju kantor macet parah. Apalagi saya naik angkot yang jalannya ndut-ndutan. Sempet ditanyain senior kenapa gak balik-balik. Saya cuma bilang "tenang Pak, lagi otw, nanti saya lemburin kerjaan yang belum kelar" #maafkeun :p. Setelah bersusah payah menembus jalanan plus kebasahan karena payung saya aduhai ringkihnya kesedak-sedak angin, sampailah saya dikantor lanjut lembur deh. Untungnya selang sebulanan saya dapat overing letter dari kantor baru dimana saya bekerja sekarang :).

3. Kyoto dan Hujan
Ini memori terbaru. Dan beberapa bulan terakhir selalu yang pertama hadir menghiasi lamunan #halah! Serius. Gara-garanya jelas, waktu main ke Kyoto pas hari hujan. Gerimis romantis gitu deh. Sebentar hujan sebentar terang, begitu terus sepanjang jalan-jalan di Kyoto. Yang unik, hujan di Jepang itu gak makbres, cuma rintik kecil-kecil walau tetep bikin basah. Pokoknya memori kehujanan di Jepang terekam jelas pada setiap titik di Kyoto deh. Mulai saat menunggu bus di terminal, jalan bolak balik dari dan ke hotel, tempat wisata dan pas cari makan. So sweet :*

Kayaknya baru itu aja sih yang suka tiba-tiba muncul pas hujan turun. Paling sweet yang mana? yang terakhir nih, masih hangat dan fresh dan emang bener-bener I left my heart in Kyoto #tsaah!

Memorimu saat hujan turun boleh dong di-sharing... :)


pict : http://www.rainbowintl.com/blog/2012/02/rainy-day-suggestions/

\\

You May Also Like

2 Comments

Thankyou very much for dropping by. Tapi maaf saya moderasi ya, untuk menghindari spam dan komen dg link hidup. Bila waktunya luang pasti akan saya balas dan kunjungi balik blog kalian :)