Warisan Akun

by - Tuesday, March 15, 2016


Dulu, divisi dimana saya berada selalu mengadakan meeting bersama setiap Senin pagi. Pesertanya adalah semua anggota divisi. Selain update project dan kerjaan rutin, di meeting tsb juga diisi dengan sharing pengetahuan dan pengalaman. Selain itu, kadangkala diselipi warna sari yang membahas rencana jalan-jalan di luar urusan kantor.

Dari kegiatan sharing yang pernah dilakukan, ada satu materi yang cukup membekas dalam ingatan saya. Sharing tsb dibawakan oleh pak bos kepala divisi. Materinya apa?

Bentar.. gelar tiker dulu, sambil diseruput cappucino hangatnya...

Warisan akun kan? Yap benar, pasti abis liat judul tulisan ini ya. Hihi...

Hampir semua dari kita pasti punya akun kan ya? Dan pasti lebih dari satu. Mau itu akun bank, akun sosmed, akun email, dan lain-lain. Biasanya yang sering jadi masalah adalah lupa password karena saking banyaknya akun yang harus di-maintain. Kalau udah lupa gitu mesti reset password dan segala macem. Mending kalau cuma akun sosial media, ribetnya gak seberapa. Lah kalau yang kelupaan password atm? Mesti jalan ke bank-nya, kalau hari hujan becek gak ada ojek, kalau hari panas males ntar gosong. Ribet bin rempong kan? Nah, untuk antisipasi kelupaan, bos saya memberi saran sebaiknya semua akun itu terdata dengan rapi dan selalu diupdate ketika bikin akun atau password baru. Aman gak tuh nge-data akun dalam satu database? Ya pinter2 nyimpennya aja sih. Jangan ember juga mulutnya... Hoho...

Selain untuk jaga2 dari kelupaan, ternyata ada satu kelebihan lagi yang kita dapat dengan membuat database akun, loh. Kelebihannya adalah.... database tersebut bisa diwariskan kepada orang-orang yang dianggap berhak untuk tahu akun2 tsb. Misalnya anak atau suami. Fungsinya buat apa? Ntar kalau dimanfaatin sama mereka gimana? Lha.. masa gak percaya sama suami atau anak sendiri sih... asumsikan semuanya baik2 saja dan amanah ya...

Fungsinya tak lain tak bukan adalah untuk jaga2 in case terjadi apa2 dengan kita. Bos saya cerita, dulu waktu ayahnya (atau ayah saudaranya, lupa) meninggal dunia, gak ada satupun dari keluarganya yang tahu akun atau password rekening bank yang dimiliki ayahnya tsb. Sementara uang dalam rekening tsb memang diwariskan kepada istri dan anak2nya, mungkin ayahnya lupa gak ngasih tahu akun dan password sebelumnya. Begitu ke bank urusan pencairan uang jadi lebih ribet, meski sudah disertai dengan surat2 yang disyaratkan. Padahal pula itu yang ngambil istri atau anak kandung. Yang seharusnya cuma butuh beberapa hari jadi berhari-hari karena ternyata bank tetap melakukan beberapa prosedur tertentu demi menjaga dari hal-hal negatif, seperti adanya semacam interogasi dll. Sementara waktu itu, ceritanya, selain akan dibagikan sesuai wasiat, uang tsb juga akan digunakan untuk keperluan pemakaman, selametan, urusan ini itu, banyak. Nah dari situlah, bos saya menyimpulkan bahwa kita yang masih hidup ini memang perlu untuk mewariskan akun yang kita punya, agar keluarga yang ditinggalkan lebih gampang mengurusnya.

Saya pikir... bener juga ya...

Emm... ada satu lagi tambahan dari saya, selain akun perbankan, mewariskan akun sosial media juga penting. Rasanya suami, anak atau ortu perlu deh dikasih tahu akun dan password kita apa. Tentu saja demi menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.

Gambar dari sini.
\\

You May Also Like

11 Comments

  1. Ada benernya juga yah. Tapi aku dan suami memang biasa sharing akun dan password, haha. Apa pun itu mau sosmed atau perkara bank udah biasa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku puun... sayangnya abis aku share eh si suami lupaan. heuheuu

      Delete
  2. Aku juga sering lupa password, jadi seringnya diseragamkan aja, walau sebenernya nggak baik, hahaha.

    Btw soal warisan akun ini dulu aku pernah denger cerita dari temen, dia sering banget berkunjung ke sebuah blog, trus lama banget nggak update, tiba-tiba aja ada postingan baru yang mengatakan kalau si pemilik blog sudah meninggal, yang nulis adalah suaminya. Sejak itu aku mikir juga, harus nulis setiap akun dan password kalau saja sesuatu yang terjadi pada kita, walau nggak tahu juga sih ada yang ngarepin atau tidak kalau kita lama nggak update blog XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. duuh kok aku ikutan sedih ya mak denger ada temen blog mu tiba2 diberitakan gak ada oleh suaminya... jadi terbayang2..

      Delete
  3. bener sekali mbak tapi terkadang memberikan password atau sandi akun di internet ke keluarga bisa saja nanti kena bajak terus . . maklum lah berdasar kan pengalaman pribadi

    ReplyDelete
    Replies
    1. berarti harus keluarga yang bnr2 bisa dipercaya tuh mbaak biar gak disalah gunakan..

      Delete
  4. baca postingan ini jadi mikir2. Nanti malam ngobrol dulu ah ama suami. Ada benarnya juga ya ngewarisin akun itu. Kalo males bikin database, minimal ngetik datanya di body email dan send ke email pasangan (suami/istri). Once mau cari datanya, gampang, si pasangan tinggal search di inbox emailnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba, aq juga backupnya di email, jadi kalau kemana2 eh lupa pwd bisa search di email deh...

      Delete
  5. huohohoo...
    dulu juga sering banget dapet warisan dan mewariskan akun,ntah bagaimana skrg masih dipake apa g.
    tapi pernah juga sih senewen gegara g bs balik akhirnya bikin baru dan tambah stres hrs sosialisasi lg dan ngebekup yang dulu...huwaaahhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. widih.. urusan sosialisasi lagi emang kadang menyebalkan ya, btw ngapain km mewariskan akun?

      Delete
    2. akun organisasi sih,,hihiii

      Delete

Thankyou very much for dropping by. Tapi maaf saya moderasi ya, untuk menghindari spam dan komen dg link hidup. Bila waktunya luang pasti akan saya balas dan kunjungi balik blog kalian :)